Stasioner atau Seluler
Sebagian besar pemuat kapal merupakan instalasi stasioner. Strukturnya yang relatif sederhana, dikombinasikan dengan biaya akuisisi dan perawatan awal yang lebih rendah, merupakan keunggulan terbesar pemuat kapal stasioner. Pemuat kapal stasioner beroperasi dalam batasan panjang dermaga; tidak diperlukan desain ulang panjang dermaga yang mahal. Namun, pengaturan ini membutuhkan biaya; kerugian terbesarnya terletak pada biaya operasional dan efisiensi operasional. Sebagai peralatan tetap, pemuat kapal stasioner mengharuskan kapal itu sendiri dipindahkan dan kemudian diamankan relatif terhadap pemuat kapal agar setiap palka kargo dapat terisi. Proses ini membuat kapal dan struktur doknya rentan terhadap bahaya tabrakan yang tidak disengaja. Pergerakan kapal untuk setiap palka memakan waktu dan tenaga kerja, yang mengakibatkan tingkat pemuatan rata-rata yang rendah dan mahal.
Terdapat dua jenis standar pemuat kapal bergerak yang tersedia: pemuat kapal bergerak sebagian yang dapat bergerak dengan rel dan pemuat kapal beroda yang dapat bergerak penuh. Kedua jenis pemuat kapal bergerak ini memiliki keunggulan desain yang mudah dibawa. Desain ini menciptakan proses pemuatan yang jauh lebih sederhana daripada pemuat kapal stasioner karena baik pemuat kapal bergerak dengan rel maupun beroda dapat menjangkau semua palka kapal untuk pemuatan tanpa pergerakan kapal. Proses ini juga secara signifikan mengurangi biaya operasional baik dari segi waktu maupun tenaga kerja yang dibutuhkan. Kerugian dari pemuat kapal bergerak terletak pada kebutuhan ruangnya. Pemuat kapal bergerak umumnya membutuhkan panjang lokasi dermaga yang ada atau perlunya perpanjangan panjang dermaga.
Mesin Bongkar Muat Kapal Jinghe Hanya untuk Tipe Rel Tetap, Bukan Tipe Ban Tetap